Profil Desa Sidogede
Ketahui informasi secara rinci Desa Sidogede mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Sidogede, Prembun, Kebumen, mengupas tuntas data demografi, potensi agraris, pembangunan infrastruktur strategis, dan tata kelola pemerintahan desa yang proaktif dalam mendorong kemajuan wilayah di Jawa Tengah.
-
Fondasi Agraris yang Kuat
Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian di kawasan dataran rendah yang subur, didukung oleh pembangunan infrastruktur vital untuk meningkatkan produktivitas.
-
Pemerintahan Proaktif dan Transparan
Pemerintah Desa Sidogede menunjukkan kinerja aktif dalam menyusun anggaran (APBDes), melaksanakan program pembangunan seperti TMMD, dan merencanakan fasilitas masa depan seperti akses air bersih.
-
Lokasi Strategis dengan Pembangunan Berkelanjutan
Terletak dekat dengan pusat kecamatan dan menjadi perlintasan proyek infrastruktur regional, Desa Sidogede memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Desa Sidogede, yang berlokasi di Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menampilkan diri sebagai sebuah wilayah agraris yang terus bergerak dinamis mengikuti arus pembangunan. Terletak tidak jauh dari jalur utama yang menghubungkan Kebumen dengan Purworejo, desa ini memegang peranan penting sebagai salah satu penyangga pangan sekaligus episentrum kegiatan pembangunan komunal di tingkat lokal. Dengan pemerintahan yang aktif dan masyarakat yang guyub, Sidogede secara konsisten mengukir jejak kemajuan melalui optimalisasi potensi sumber daya alam dan program-program strategis.
Lokasi Strategis dan Kondisi Geografis
Secara administratif, Desa Sidogede merupakan bagian dari Kecamatan Prembun, yang terletak di ujung timur Kabupaten Kebumen. Lokasinya berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Prembun dan kurang lebih 17 kilometer dari Alun-Alun Kebumen sebagai ibu kota kabupaten. Posisi ini memberikan keuntungan aksesibilitas yang memadai bagi warganya untuk menjangkau pusat layanan publik, pendidikan dan ekonomi.
Luas wilayah Kecamatan Prembun secara keseluruhan yaitu 23,96 km², yang terbagi ke dalam 13 desa, termasuk Sidogede. Wilayah Desa Sidogede didominasi oleh topografi dataran rendah dengan hamparan lahan persawahan yang luas dan subur, menjadikannya sangat ideal untuk kegiatan pertanian, khususnya padi. Ketinggian rata-rata wilayah ini berada di kisaran 10 hingga 32 meter di atas permukaan laut. Beberapa aliran sungai penting melintasi wilayah desa atau di sekitarnya, seperti Sungai Badegolan di sisi selatan dan Sungai Lesung di sisi timur, yang berfungsi sebagai sumber irigasi utama bagi lahan pertanian warga.
Berdasarkan data dan pemetaan wilayah, Desa Sidogede memiliki batas-batas administratif sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Sembirkadipaten
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Kabekelan
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Prembun
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Bagung
Letaknya yang strategis, didukung oleh kondisi geografis yang menguntungkan, menjadi modal dasar bagi Desa Sidogede untuk mengembangkan sektor pertanian sebagai tulang punggung utama perekonomiannya.
Demografi dan Tatanan Sosial Masyarakat
Sebagai bagian dari Kecamatan Prembun yang memiliki total populasi 26.519 jiwa (berdasarkan data BPS), penduduk Desa Sidogede memiliki karakteristik masyarakat agraris yang homogen. Sebagian besar mata pencaharian utama penduduknya ialah sebagai petani, baik pemilik lahan maupun buruh tani. Struktur demografi ini membentuk tatanan sosial yang erat, di mana nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong masih terjaga dengan baik.
Meskipun data populasi spesifik untuk Desa Sidogede tidak dirilis secara terpisah dalam publikasi statistik umum, kepadatan penduduk di tingkat Kecamatan Prembun yang mencapai 1.107 jiwa/km² memberikan gambaran mengenai tingkat hunian yang cukup padat di wilayah ini. Komunitas warga hidup dalam harmoni yang tercermin dari berbagai kegiatan kemasyarakatan. Semangat gotong royong ini terbukti menjadi motor penggerak keberhasilan berbagai program pembangunan fisik di desa, seperti program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang melibatkan partisipasi aktif warga dalam setiap tahapannya.
Kelompok-kelompok sosial seperti kelompok tani, kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), serta organisasi kepemudaan menjadi wadah interaksi dan aspirasi warga. Tatanan sosial yang solid ini merupakan aset penting bagi pemerintah desa dalam menyosialisasikan program dan memastikan implementasinya berjalan lancar di tingkat akar rumput.
Perekonomian Desa Berbasis Agraris dan UMKM
Perekonomian Desa Sidogede berpusat pada sektor pertanian. Lahan sawah yang mendominasi lansekap desa dimanfaatkan secara optimal untuk menanam padi sebagai komoditas utama. Selain itu, para petani juga menanam tanaman palawija seperti jagung, kedelai, dan sayur-mayur sebagai pola tanam rotasi untuk menjaga kesuburan tanah dan diversifikasi pendapatan. Keberhasilan sektor ini sangat ditopang oleh ketersediaan air dari sistem irigasi yang bersumber dari sungai-sungai di sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, denyut ekonomi desa tidak hanya bergantung pada hasil panen mentah. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai tumbuh sebagai pilar ekonomi kedua. UMKM yang berkembang umumnya bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian, seperti produksi makanan ringan, serta usaha dagang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat. Warung kelontong, kios pupuk, hingga jasa perbengkelan kecil merupakan pemandangan umum yang melengkapi aktivitas ekonomi desa.
Pemerintah desa terus mendorong pemberdayaan ekonomi lokal, salah satunya melalui alokasi anggaran yang dibahas dalam musyawarah desa, yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendukung usaha-usaha produktif warganya. Keberadaan pasar tradisional di pusat Kecamatan Prembun juga menjadi jalur utama bagi para petani dan pelaku UMKM Desa Sidogede untuk memasarkan produk mereka.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama di Desa Sidogede, yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan kualitas hidup warga. Salah satu bukti nyata ialah keberhasilan program TMMD Sengkuyung Tahap II pada tahun 2020, yang berhasil membangun jalan rabat beton sepanjang 854 meter dengan lebar 3 meter. Pembangunan jalan ini secara signifikan memperlancar akses transportasi warga, baik untuk kegiatan ekonomi seperti mengangkut hasil panen maupun untuk mobilitas sehari-hari.
Selain pembangunan jalan, program TMMD tersebut juga mencakup renovasi lima unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang menunjukkan adanya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan sosial warganya. Di masa mendatang, Desa Sidogede juga akan menjadi salah satu wilayah yang dilintasi oleh proyek strategis pemasangan pipa air baku dari Bendungan Bener di Purworejo. Proyek ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di sekitar wilayah Prembun, termasuk Sidogede.
Fasilitas publik esensial lainnya juga tersedia di desa ini. Terdapat Balai Desa yang representatif, terbukti dari penggunaannya sebagai lokasi Musyawarah Desa (Musdes) yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan. Untuk layanan kesehatan dasar, warga mengandalkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang aktif menyelenggarakan program kesehatan, termasuk penanganan stunting. Di sektor pendidikan, terdapat fasilitas sekolah dasar untuk memastikan anak-anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan yang layak. Sarana ibadah seperti masjid dan musala juga berdiri kokoh dan menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat.
Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Pemerintahan Desa Sidogede di bawah kepemimpinan Kepala Desa, Bapak Sunarto, menunjukkan kinerja yang progresif dan transparan. Hal ini tercermin dari penyelenggaraan Musyawarah Desa (Musdes) untuk penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, hingga perwakilan RT dan RW.
Pada penyusunan APBDes tahun 2023, misalnya, Pemerintah Desa Sidogede merencanakan pendapatan desa hingga lebih dari Rp 1,5 Miliar yang bersumber dari berbagai pos, seperti Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa (DD), bagi hasil pajak, hingga bantuan keuangan dari provinsi dan kabupaten. Alokasi belanja diprioritaskan untuk kebutuhan mendesak masyarakat, seperti penanganan stunting, penyelenggaraan Posyandu, dan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita.
Dalam sebuah kesempatan, Kepala Desa Sidogede menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun desa. "Fokus utama kami adalah pada peningkatan infrastruktur yang menunjang kegiatan ekonomi warga, terutama pertanian, serta program pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan. Semua ini hanya bisa tercapai melalui perencanaan yang matang, transparan, dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat," ujar Bapak Sunarto. Visi ini selaras dengan berbagai proyek pembangunan yang telah dan akan dilaksanakan, menunjukkan adanya sinergi yang kuat antara perencanaan dan eksekusi di lapangan.
Arah dan Prospek Masa Depan
Desa Sidogede, Kecamatan Prembun, berdiri sebagai contoh nyata sebuah desa agraris yang tidak statis. Berbekal fondasi pertanian yang kuat, masyarakat yang solid, serta pemerintahan yang proaktif, Sidogede memiliki peta jalan yang jelas untuk masa depan. Pembangunan infrastruktur jalan telah membuka akses dan memperlancar roda perekonomian, sementara rencana proyek air bersih di masa depan menjanjikan peningkatan kualitas hidup dan potensi intensifikasi pertanian.
Tantangan ke depan tentu ada, seperti menjaga minat generasi muda untuk tetap bertani dan beradaptasi dengan perubahan iklim yang dapat memengaruhi siklus panen. Namun dengan semangat gotong royong yang telah teruji dan tata kelola pemerintahan yang baik, Desa Sidogede berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing di Kabupaten Kebumen. Sinergi antara potensi lokal dan program pembangunan strategis menjadi kunci bagi Sidogede untuk terus tumbuh dan berkembang.